Pencari kebenaran
Friday, June 05, 2009 | Author: hidden_fareha


Dia bukan dari kalangan kami.

Seorang yang mencari dan mencari.

Pencari kebenaran.

Lantas mengingatkan aku kepada Salman al-Farisi.


***


Sedang enak Izzah menghabiskan tugasan university untuk minggu itu, kakaknya bergegas masuk ke bilik. Dicapainya selembar tudung agar kemas menutupi mahkota miliknya itu. Dalam hati, Izzah tertanya-tanya...perihal apa yang berlaku sehingga menyebabkan kakaknya itu tidak senang duduk.

"Kenapa kak?" soal Izzah kehairanan. Kerisauan kakaknya itu menimbulkan tanda tanya kepada dirinya. Izzah yakin, Baitul Rahmah milik mereka itu tidak akan pernah dicerobohi oleh mereka yang berlainan jantina.

"Oh, Jessica datang. Sebab itu akak lekas2 masuk ke bilik...kena cover.." jawab kakaknya sambil tersenyum.

Izzah mengiyakan kata-kata kakaknya itu. Benar sekali. Di bumi dagang ini, setiap batas syariat yang perlu dijaga. Memegang islam disini, ibaratnya memegang bara api. Perlu setiap saat berhati-hati agar baranya itu tidak pernah akan terpadam. Dan Izzah melihat sendiri betapa berhati-hatinya kakaknya itu dalam menjaga islam dalam diri. Walaupun Jessica tetap seorang wanita, batas akidah dan syariat tetap memisahkan mereka. Hijab masih perlu dijaga. Seumpamanya seolah-olah seperti berada dikalangan lelaki ajnabi.


***


Petang itu, aku dan Jessica berbicara panjang. Dari soal pelajaran kepada pengertian sebuah kehidupan. Aku lihat betapa bersungguhnya dia untuk memahami islam. Aku pasti benar soalan-soalan yang terzahir dari bicaranya bukan untuk mematahkan hujah, tetapi hanya semata-mata untuk mencari jawapan kepada seribu persoalan. Aku kira dia sedang dalam pencarian, pencarian kepada sebuah kebenaran.


***


"Jessica... Assalam... eyh, dia bukan muslim... kenapa seakan-akan aku merasai dirinya seperti muslim??? lantas hingga membuatkan hati ini ingin memberi salam kepadanya.." bisik hati kecilku.

Terlintas di hatiku, mungkinkah Jessica ibarat Maryam Jameela? Persis seperti wanita bukan islam yang sudah punya keperibadian muslim, walau dirinya belum mengungkapkan syahadah mengakui kebenaran Islam. Walau tidak terjemah melalui kata mahupun perbuatan, wanita yang dikatakan oleh Syeikh Abu Ala Al-Maududi itu seakan-akan punya cara fikir seperti diri ulama besar itu. Aku mengukir sekuntum senyuman buat Jessica. Jauh disudut hati ku, menginginkan dia merasai kemanisan iman dan islam.


***


Bagaimana harus ku sampaikan kalimah al-haq ini buat dirinya. Bagaimanakah selayaknya aku menunaikan tanggungjawab syahadah al-haq ini ke atas dirinya... Aku berdoa agar Allah membuka hatinya untuk menerima cahaya islam, menyingkap tabir yang mendinding dirinya dari kebenaran. Aku berdoa agar kelak kami sama-sama dapat merasai keindahan hidup di bawah bayangan Al-Quran...


Dan aku melihat dia dari kejauhan...














"Ya Allah, Tunjukilah kami jalan yang lurus, (iaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat" (1:6-7)

|
This entry was posted on Friday, June 05, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: