Orang yang paling lelah adalah orang yang paling mulia tuntutannya
Wednesday, July 23, 2008 | Author: hidden_fareha

Kamu adalah yang bebas lagi mulia

Orang yang merdeka lagi mulia, tidak pernah bertujuan dalam setiap usaha yang dilakukannya melainkan untuk mencapai jangkauan yang paling jauh dari apa yang bisa dilakukannya. Karena itu dia tidak pernah berhenti mengerahkan kemampuannya sampai batas maksimal, tanpa mengenal lelah. Dia berupaya keras untuk merealisasikan keajaiban yang dapat dilakukannya, yang akan memberikan inspirasi berbagai sarana yang memukau dalam semua pekerjaannya. Dia begitu brilian dalam langkahnya. Darahnya bergelojak memancarkan cahayanya yang menerangi, seperti bintang yang dapat disaksikan oleh setiap orang yang mempunyai mata, bahwa dia adalah bintang, bukan sesuatu yang lain.

Kamu adalah orang yang memiliki tujuan

Sesungguhnya hal yang dapat mengantarkan da'i kepada tujuannya, hanyalah kecintaannya yang sangat kuat kepada da'wah, dan iman serta kepuasannya kepada misi da'wahnya. Dia larut dengannya dan menekuninya dengan segala bakat, kemampuan dan sarana yang dimilikinya. Hal ini merupakan syarat pokok dan ciri khas utama yang harus dimiliki para da'i.

Kamu adalah orang yang mencari pengaruh kerana Allah

Orang yang mencari pengaruh karena Allah dan negeri akhirat, bahkan pengaruh di setiap cabang ilmu, profesi dan kepimpinan hingga mencapai jenjang kepimpinan yang dianut dalam bidangnya, memerlukan keberanian tanpa mengenal takut. Dapat mengendalikan angan-angannya. Tidak tunduk di bawah kekuasaan ilusinya. Menjauhi semua hal di luar pencariannya. Merindukan apa yang ditujunya. Mengenal jalan yang ditempuhnya dan jalan-jalan yang menghambatnya. Bercita-cita tinggi. Bertekad kuat dan kokoh. Tidak terbelokkan dari tujuannya oleh celaan orang yang mencela dan tidak pula oleh kecaman orang yang mengecam. Banyak diam. Pikirannya terus bekerja. Tidak terbujuk oleh pujian yang menyenangkan dan tidak berhenti kerana adanya celaan yang menyakitkan. Selalu memelihara segala sesuatu yang diperlukan untuk menjadi sarana yang membantunya. Tidak pernah gentar terhadap berbagai halangan yang merintanginya. Sabar menjadi motonya. Kelelahan menjadi kepuasannya...

Petikan dari : Al-Raqaiq (Pelembut hati), Muhammad Ahmad ar-Rasyid

syirrah vs fatrah
Wednesday, July 23, 2008 | Author: hidden_fareha

Beberapa hari telah berlalu tetapi Fateh masih merasakan dirinya lemah. Lemah semangat dan lemah iman. Mungkin kerana penat mujahadah yang berterusan. Serasa bimbang sekali. Fateh merasakan tanda-tanda iman yang mula luntur dan perasaan untuk futur. Tapi hatinya seringkali membisikkan...

"Apa yang aku buat ni, tak seberapa pun... Kenapa nak rasa lemah? Kenapa nak rasa futur?"

Tapi Fateh tidak mampu untuk menipu dirinya lagi. Bilamana dia bangkit dari tidur, perasaan untuk terus tidur dan tidak mahu berhadapan dengan dunia menguasai dirinya. Fateh sedar apa yang dilakukannya itu salah. Tidak langsung melambangkan ciri-ciri keberanian yang wajar dimiliki oleh seorang da'ie. Terngiang-ngiang ditelinganya firman Allah dalam surah Muddatssir...

"Ya ayyuhai muddatssir... Qum faanzirr...."

("Wahai orang yang berselimut... Bangunlah, dan berilah peringatan")

Pada saat ini Fateh teringat tazkiyatun nafs yang pernah disampaikan oleh murabbinya dahulu, di suatu ketika, saat dia mula mengenali da'wah dan tarbiyyah...

"Setiap amal mempunyai masa semangat (syirrah) dan setiap masa semangat terdapat pula masa turun semangat (fatrah). Barangsiapa yang masa lemah semangatnya masih berada pada sunnahku, maka ia telah mendapat petunjuk" (Hadith)

Fateh teringat kata-kata yang iman itu punya nilai naik dan turun... dan tanda-tanda lemahnya iman atau kefuturan (kelesuan, rasa penat) ialah apabila seorang da'ie itu merasa malas untuk beribadah dan memilih untuk duduk berseorangan. Bilamana seorang da'ie itu terlampau sensitive dan beremosi, itu jua adalah indikator terbaik menunjukkan seorang da'ie itu sedang futur. Fateh merenung kembali dirinya. Serasa dia memiliki ciri-ciri tersebut. Dia bimbang sekali. Bimbang ia berlarutan. Pasti akan memberi kesan pada perjalanan da'wah dan tarbiyyahnya, dan tentu sekali kepada anak-anak didiknya.

Fateh berdoa dan berharap dengan amat sangat, agar Allah memberinya kekuatan untuk menelusuri jalan para Nabi dan syuhada ini dengan tabah. Seperti mana yang dirasai dahulu. Dia turut berdoa, agar Allah memberi kekuatan yang sama malah lebih baik lagi, kepada sahabat seperjuangannya. Agar mereka sama-sama tsabat dan tabah. Agar mereka memperoleh kesabaran. Semata-mata untuk menegakkan deen ini...

"ubati rasa futur dengan mengubat hati....membaca quran dan tadabur makna, solat malam, puasa, zikir berpanjangan dan duduk bersama orang-orang soleh..." pesan sang murabbi... yg berjuang di selatan tanah air tercinta...(muga dia juga kuat dan tabah)
a picture tells a thousand words
Tuesday, July 22, 2008 | Author: hidden_fareha
Pertemuan
Sunday, July 06, 2008 | Author: hidden_fareha
Gembira sekali dengan pertemuan ini...
Pertemuan fiLLAH...
Bercerita tentang Bara' bin Malik...
Yg hadir menyelamatkan saudaranya, Anas bin Malik...
Pasti rindu untuk bertemu lagi...
Pertemuan yang penuh erti dalam perjuangan ini...

Syukur padaMu ya Allah...
Jazakillahu khair akak... :)